AFRILIATI NURUL HASANAH
50212310
3DF02
MANAJEMEN RISIKO
Tugas 4 . Ruang lingkup
manajemen risiko, Penanggulangan risiko, Manfaat manajemen risiko, Manfaat
asuransi dalam kegiatan ekonomi dan sosial.
A. Ruang Lingkup Manajemen Risiko
1. Pengertian
Risiko
Ø Beberapa
pengertian dari risiko :
·
Risiko adalah bahaya, akibat atau
konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung
atau kejadian yang akan datang. Dalam bidang asuransi, risiko dapat diartikan
sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang
tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian. Sebagai kemungkinan
penyimpangan negatif dari hasil yang diinginkan atau diharapkan atau risiko
sebagai suatu kemungkinan kerugian
·
Menyangkut situasi di mana terdapat
suatu kemungikan terjadinya hasil yang tidak menguntungkan – unfavorable
outcome
·
Sebagai kemungkinan penyimpangan negatif
dari hasil yang diinginkan atau diharapkan atau risiko sebagai suatu
kemungkinan kerugian
·
Menyangkut situasi di mana terdapat suatu
kemungikan terjadinya hasil yang tidak menguntungkan – unfavorable outcome
Ø Derajat
risiko
Derajat risiko – degree of risk adalah
ukuran risiko lebih besar atau risiko lebih kecil. Jika suatu risiko diartikan
sebagai ketidakpastian, maka risiko terbesar akan terjadi bila terdapat dua kemungkinan hasil yang
masing-masing mempunyai kemungkinan yang sama untuk terjadi
Ø Klasifikasi Risiko
·
Risiko yang dapat diukur dan risiko yang
tidak dapat diukur
·
Risiko financial dan risiko non
financial
·
Risiko statis dan risiko dinamis
·
Risiko fundamental dan risiko khusus
·
Risiko murni, risiko spekulatif, risiko
individu :
1. Risiko
Murni
Artinya bahwa tidak ada
kepastian terjadinya sesuatu kerugian atau dengan kata lain hanya ada peluang
merugi dan bukan suatu peluang keuntungan. Contoh : rumah mungkin akan terbakar
atau kendaraan yang dikendarai akan tertabrak. Jadi, dalam hal ini kerugian
terjadi atau tidak sama sekali.
2. Risiko
Spekulatif
Artinya risiko dengan
terjadinya dua kemungkinan yaitu peluang untuk mengalami kerugian kerugian atau
memperoleh keuntungan. Dalam hal ini kemnungkinan terjadi kerugian atau
keuntungan.
3. Risiko
Individu
Terbagi 3 macam :
a. Risiko
pribadi : risiko kemampuan seseorang untuk memperoleh keuntungan akibat sesuatu
hal speerti sakit, kehilangan pekerjaan atau mati.
b. Risiko
Harta : risiko kehilangan harta apakal dicuri, hilang, rusak yang menyebabkan
kerugian keuangan.
c. Risiko
tanggung gugat : risiko yang disebabkan apabila kita menanggung kerugian
seseorang dan kita harus membayarnya.
Ø Pengertian
Manajemen Risiko
Beberapa
pengertian manajemen risiko
·
pengelolaan berbagai bentuk risiko yang
berhubungan dengan operasional bank sesuai dengan prinsip kehati-hatian guna
mengontrol risiko pembiayaan yang terdiri atas risiko kredit, risiko suku bunga
dengan cara cegah risiko (hedging), financial futures, dan batas atas suku
bunga (interest rate caps), tujuannya untuk mengendalikan biaya dana, anggaran
biaya bunga, dan membatasi tekanan terhadap perubahan tingkat suku bunga (risk
management).
·
Manajemen Risiko sebagai suatu
organisasi, perusahaan pada umumnya memiliki tujuan dalam mengimplementasikan
manajemen risiko. Tujuan yang ingin dicapai antara lain adalah : mengurangi
pengeluaran, mencegah perusahaan dari kegagalan, menaikkan keuntungan
perusahaan, menekan biaya produksi dan sebagainya.
·
Manajemen risiko adalah proses
pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko
yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan
2.
Penanggulangan
Risiko
Dua Pendekatan dalam Penanggulangan
Risiko yang dihadapi perusahaan yaitu :
1. Pengendalian
risiko (Risk control)
Pengendalian Risiko, dijalankan dengan
metode berikut :
a. Menghindari
Risiko
Menghindari suatu risiko murni adalah
menghindarkan harta, orang atau kegiatan dari exposure, dengan cara :
1. Menolak memiliki, menerima atau
melaksanakan kegiatan yang mengandung risiko, walaupun hanya untuk sementara.
2. Menyerahkan kembali risiko yang
terlanjur diterima atau segera menghentikan yang mengadung risiko
- Karakteristik
dasar yang harus diperhatikan dalam menghindari risiko :
- Keadaan yang mengakibatkan tidak adanya kemungkinan untuk menghindari risiko
- Faedah atau keuntungan potensill yang akan diterima dari pemilik harta, memperkerjakan orang tertentu akan hilang bila menghindari risiko dari kepemilikan
- Makin sempit risiko yang dihadapi, maka semakin besar kemungkinan akan terciptanya risiko baru
b. Mengendalikan
kerugian
Pengendalian Kerugian bertujuan :
1. Memperkecil
kans/kemungkinan/kesempatan terjadinya kerugian
2. Mengurangi
keparahan bila risiko memang terjadi
v Cara
mencapai tujuan dalam pengendalian kerugian :
1. Melakukan
tindakan pencegahan dan pengurangan kerugian
·
Program pencegahan kerugian adalah
berusaha untuk mengurangi atau kalau bisa menghilangkan kesempatan terjadinya
kerugian
·
Program pengurangan kerugian adalah
untuk mengurangi keparahan potensil dari suatu kerugian
2. Program
pengendalian kerugian berdasar sebab-sebab terjadinya:
Dua pendekatan dalam
program ini:
·
Pendekatan engineering
·
Pendekatan hubungan kemanusian
3. Pengendalian
kerugian menurut lokasi
4. Pengendalian
kerugian menurut timing
c. Pemisahan
Pemisahan adalah memisahkan penepatan
dari harta yang menghadapi risiko yang sama, dengan maksud untuk mengurangi
jumlah kerugian akibat suatu peril.
d. Kombinasi
atau pooling
Kombinasi atau pooling adalah menambah
banyaknya exposure unit dalam batas kendali perusahaan , dengan tujuan agar
kerugian yang akan dialami lebih dapat diramalkan, sehingga risikonya lebih
kecil
e. Pemindahaan
risiko
Pemindahan risiko dapat dilakukan dengan
cara:
1. Hak
milik atau kegiatan yang menghadapi risiko dopindahkan kepada pihak lain,yang
dinyatakan dengan transaksi atau kontrak
2. Risikonya
sendiri yang dipindahkan.
2. Pembiayaan
Risiko (Risk Financial)
Pengendalian risiko
dapat dilakukan dengan menyediakan dana yang berhubungan dengan cara-cara
pengadaan dana untuk menanggulangi kerugian.
Penanggulangan risiko dengan membiayaan
risiko (Risk financial) ada dua metode:
1. Pemindahaan
risiko melalui asuransi
Penanggung harus mencari dana eksternal untuk membayar kerugian yang
diderita oleh tertanggung, yang benar-benar terjadi dikarenakan oleh peril yang
dipindahkan
2. Melakukan retensi
Meretensi artinya
perusahaan menanggung sendiri risiko finansial
dari suatu peril, ini adalah bentuk penanggulangan risiko yang paling
banyak.
3.
Manfaat
Manajemen Risiko
Apa saja manfaat
manajemen resiko yang dapat kita ambil?
·
Kemampuan dalam Mengidentifikasi Resiko
Ketika kita hendak
memutuskan sebuah keputusan penting baik yang berhubungan dengan keuangan
ataupun tidak, kita sebaiknya berpikir mengenai resiko yang mungkin muncul
sebagai dampak dari keputusan tersebut. Pada dasarnya, ketika kita melakukan
hal ini, kita telah menerapkan pengetahuan mengenai manajemen resiko itu
sendiri. Dengan mengidentifikasi resiko yang mungkin muncul, minimal kita akan
lebih siap dalam menghadapi resiko tersebut. Misalnya, ketika kita ingin
membeli sebuah mobil bekas, kita sebaiknya mampu mengidentifikasi bagian mana
yang beresiko mengalami kerusakan sehingga kita harus bersiap untuk memperbaiki
kerusakan tersebut.( sumber: www.verticalam.com.au)
·
Kemampuan dalam Mengukur Resiko
Salah satu manfaat
manajemen resiko selain kemampuan dalam mengidentifikasi resiko adalah mengukur
resiko yang mungkin kita hadapi. Maksud dari pengukuran ini adalah seberapa
besar kerugian ataupun kerusakan yang kita dapatkan sebagai konsekuensi dari
keputusan yang telah kita ambil. Contohnya, ketika kita hendak membeli sebuah
mobil bekas, kita dapat mengukur perkiraan biaya perbaikan berdasarkan kondisi
riil dari mobil tersebut sebagai resiko dari pembelian. Atau, kita dapat
mengukur berapa kerugian yang harus kita tanggung jika kita memutuskan untuk
menjualnya kembali setelah proses perbaikan tersebut berdasarkan harga di
pasaran.
·
Kemampuan Mengontrol Resiko
Dengan kemampuan dalam
manajemen resiko yang baik, kita dapat mengontrol resiko tersebut agar tidak
membawa dampak yang lebih buruk. Kontrol ini tentu tidak dapat dilepaskan dari
dua hal yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu identifikasi dan pengukuran.
Merujuk pada contoh yang sama, kita bermaksud menjual mobil yang telah kita
beli. Setelah diukur, potensi kerugian dapat ditekan jika kita melakukan
perbaikan atas kerusakan yang terjadi. Jika demikian, kita dapat mengontrol
resiko tersebut dengan melakukan perbaikan terlebih dahulu sebelum menjual
mobil tersebut.
Satu hal yang paling
penting terkait dengan manajemen resiko adalah setiap keputusan yang kita ambil
tidak akan lepas dari konsekuensi, baik yang bersifat positif maupun negatif.
Dengan kemampuan manajemen resiko, kita tentu dapat menghidar dari munculnya
permasalahan baru yang mungkin lebih besar dan rumit. Oleh karena itu,
manajemen resiko harus didasarkan pada pemikiran yang logis, bukan keputusan
emosional.
4.
Manfaat
asuransi dalam kegiatan ekonomi dan sosial
Menurut Soeisno
Djojosoedarso dalam bukunya “Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi”,
manfaat asuransi bagi kehidupan sosial dan dalam memproduktifkan kegiatan
ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Memberi rasa aman
2. Mengeliminir ketergantungan
3. Menyediakan dana yang dibutuhkan
untuk investasi
4. Kontribusi terhadap pendidikan
5. Kontribusi terhadap lembaga-lembaga
sosial
6. Stimulasi menabung
7. Melengkapi persyaratan kredit
8. Mempercepat laju pertumbuhan ekonomi
9. Mengurangi biaya modal
10. Menjamin kestabilan
organisasi/perusahaan
11. Mendorong usaha pencegahan
12. Membantu upaya peningkatan
konservasi kesehatan”.
(Soeisno, 1999: 89)
Adapun penjelasan dari uraian di atas
adalah sebagai berikut:
1. Memberikan
rasa aman
Salah satu yang
mendorong lahirnya usaha asuransi adalah dorongan naluriah yang ada paada diri
setiap orang, yaitu keinginan akan rasa aman. Hal mana dalam aspek psikologis
mungkin diwujudkan dalam sikap atau mungkin pula menimbulkan sikap baru, karena
mereka menghendaki adanya alat pemenuhan terhadap keinginannya (akan rasa
aman). Dengan asuransi rasa aman tersebut akan terpenuhi dan akan menghilangkan
rasa kekhawatiran dan ketakutan terhadap ketidakpastian akan bahaya tertentu.
2. Mengeliminir
ketergantungan.
Perkembangan-perkembangan
yang tidak menguntungkan mungkin akan dialami oleh seseorang yang disebabkan
oleh faktor-faktor ekonomi/keuangan yang dialami oleh orang lain, kepada siapa
orang yang bersangkutan bergantung.
3. Kontribusi
terhadap pendidikan
Perusahaan-perusahaan
asuransi jiwa telah jauh memberikan perhatian khusus dalam masalah penyediaan
dana bagi kelanjutan pendidikan anak-anak setelah orang tua atau yang
bertanggung jawab membiayainya meninggal dunia atau menurun kemampuannya. Pada situasi
yang demikian umumnya anak-anak belum mampu mendapatkan penghasilan sendiri,
sehingga akan mengalami kesulitan untuk melanjutkan pendidikannya. Untuk
mengantisipasi kenyataan tersebut perusahaan-perusahaan asuransi jiwa umumnya
telah menyediakan berbagai bentuk asuransi.
4. Kontribusi
terhadap lembaga-lembaga sosial
Sebagian besar
kebutuhan dana operasional lembaga-lembaga sosial menggantungkannya dari
sumbangan dari para donateur. Dalam kondisi perekonomian yang penuh dengan
ketidakpastian, mungkin akan mengakibatkan timbulnya keragu-raguan bagi para
donateur untuk tetap memberikan sumbangan, karena ketakutan akan kehilangan
harta kekayaan atau tidak terjaminnya hari tuanya. Tetapi bila para donateur
tersebut telah mengasuransikan dirinya terhadap risiko-risiko yang dimaksud,
maka keragu-raguan dan ketakutan tidak akan ada lagi, sehingga yang
bersangkutan tetap dapat menjadi donateur yang setia.
5. Stimulasi
menabung
Secara sempit dapat
dikatakan bahwa asuransi adalah berubungan dengan masalah ganti rugi, tetapi
mengingat dalam asuransi jiwa telah ditambahkan klausul dimana unsur penabungan
lebih ditonjolkan, maka unsur ini tidak dapat diabaikan begitu saja dalam dalam
membahas peranan asuransi. Disampingitu juga telah mulai diintrodusir
penggabungan/pengombinasian program asuransi dengan tabungan, misalnya saja
Taska (Tabungan Asuransi Berjangka) yang diselenggarakan oleh bank-bank milik
pemerintah (BUMN).
6. Menyediakan
dana yang dibutuhkan untuk investasi
Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan asuransi telah berkembang sedemikian rupa, sehingga
memegang peranan yang cukup penting dalam menyediakan dana yang dibutuhkan
dalam berbagai kegiatan maupun perkembangan ekonomi. Di samping itu
individu-individu yang tidak bersedia atau tidak mampu menangani sendiri
pemanfaatan dana yang dimilikinya, ia dapat memanfaatkan dana tersebut dengan
cara menyalurkan dananya dengan ikut serta dalam program asuransi, yang
selanjutnya dana-dana tersebut oleh perusahaan asuransi disalurkan ke dalam
berbagai benrtuk proyek investasi.
7. Melengkapi
persyaratan kredit.
Apabila seseorang atau
pengusaha tertentu membutuhkan dana dari bank/kreditur, maka biasanya kreditur
akan mensyaratkan adanya asuransi bagi barang-barang yang dipakai sebagai
jaminan atau ada asuransi untuk kreditnya itu sendiri.
8. Mempercepat
laju pertumbuhan ekonomi
Kontrak-kontrak dalam
asuransi umum/kerugian biasanya mennyaratkan agar premi dibayar dimuka dan dana
tersebut menjadi millik peruahaan asuransi. Dalam perjalanan hidupnya
perusahaan-perusahaan asuransi telah mampu mengakumulir dana dalam jumlah yang
tidak kecil, dana-dana yang berhasil dikumpulkan tersebut biasanya ditanamkan
di berbagai bidang usaha, baik mendapatkan sumber biaya untuk pengoperasian
kegiatan asuransi maupun untuk menambah pendapatan. Jadi dana yang dihimpun
oleh perusahaan asuransi merupakan salah satu sumber dana yang sangat berarti
dalam mempercepat laju perkembangan ekonomi.
9. Mengurangi
biaya modal
Dalam rangka untuk
dapat menarik modal untuk membiayai bidang-bidang usaha yang berisiko besar,
maka tingkat pendapat/return/bunga yang akan diberikan kepada pemilik modal
harus tinggi pula. Bila risiko yang dihadapi itu dapat dialihkan/diasuransikan
maka risiko yang dihadapi pemilik modal menjadi lebih kecil, maka pemilik modal
akan bersedia menerima tingkat bunga (return) yang lebih rendah. Hal ini
berarti biaya modal yang harus ditanggung oleh perusahaan (pemakai modal) akan
lebih kecil.
10. Menjamin
kestabilan Organisasi/ perusahaan
Apabila suatu
perusahaan mengikutsertakan karyawannya dalam program asuransi, akan membawa dampak psikologis yang
snagat berarti bagi karyawannya, yang selanjutnya akan berdampak positif
terhadap perilaku mereka yang akan sangat menguntungkan bagi perusahaan,
terutama yang berkaitan dengan masalah pengelolaan sumber daya manusia dan
pencapaian efisiensi dan efektivitas kerja mereka.
11. Mendorong
usaha pencegahan
Perusahaan asuransi
melakukan usaha-usaha yang sifatnya mendorong perusahaan/individu yang menjadi
tertanggung, untuk meningkatkan upaya-upaya pencegahan/melindungi diri dari
bahaya-bahaya yang dapat menimbulkan kerugian.
12. Membantu
upaya peningkatan konservasi kesehatan
Usaha lain yang
dilakukan untuk menghindari/memperkecil penyebab timbulnya kerugian adalah
kampanye-kampanye yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan asuransi jiwa
kepada para pemegang polis khususnya maupun kepada masyarakat umumnya, yang
berkaitan dengan upaya pencegahan kematian atau pemeliharaan kesehatan.
Dengan adanya perusahaan asuransi, dari
jasa yang dihasilkan oleh perusahaan asuransi ataupun dari kegiatan asuransi
lainnya manfaat asuransi tersebut akan sangat dirasakan oleh baik bagi pihak
yang terlibat langsung dalam kegiatan asuransi maupun bagi yang secara tidak
langung terlibat di dalamnya. Pada awalnya peranan asuransi hanya untuk
memenuhi kebutuhan manusia yaitu kebutuhan akan rasa aman dari risiko dalam hal
ini asuransi sangat dirasakan oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan asuransi.
Seiring dengan perkembangan usaha asuransi yang terkait dengan berbagai aspek,
seperti aspek sosial dan ekonomi maka peranan asuransi asuransi pun semakin
dirasakan oleh baik pihak yang terlibat langsung dalam kegiatan asuransi
ataupun oleh pihak-pihak lain yang tidak terlibat langung dalam kegiatan
asuransi.
SUMBER :
0 komentar:
Posting Komentar