Contoh Koperasi di Indonesia :
Koperasi Karyawan Garuda Indonesia Group (KOKARGA)
Ø Jenis dan Bentuk Koperasi serta Permodalannya
Koperasi
Karyawan Garuda Indonesia Group (KOKARGA) Dahulu Koperasi Serba Usaha dan
Pensiun Garuda Jakarta didirikan pada tanggal 1 September 1972. Anggaran dasar
tersebut telah beberapa kali mengalami perubahan diantaranya pada tanggal 27
Juli 1988 nama Koperasi Serba Usaha Buruh dan pensiun Garuda diubah menjadi
Koperasi Karyawan Garuda Indonesia dan tanggal 31 Agustus 1994. Perubahan
tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Koperasi dan Pembinaan
Pengusaha Kecil Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.
456/BH/PAD/KWK.9/XII/1996 tanggal 11 Desember 1996.
Berdasarkan
akta perubahan Anggaran dasar Koperasi Karyawan Garuda Indonesia Group
(Kokarga) No. 3 tanggal 5 Juli 2011 oleh Notaris Silvia Ninawaty S dan telah
dilaporkan dan dicatat di kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia dengan nomor : 343/Dep.1.1/VII/2011 tanggal 22 Juli 2011,
yang merubah tempat kedudukan dari jalan Gunung sahari nomor 52, Jakarta Pusat
ke lantai dasar Gedung Serbaguna GMF, Area Garuda City Centre Perkantoran
Bandara International Soekarno-Hatta, Kelurahan panjang, Kecamatan Benda, kota Tangerang,
Banten; Merubah prosentase sisa hasil usaha koperasi dan menetapkan Anggaran
Rumah Tangga dan Peraturan khusus yang memuat ketentuan - ketentuan pelaksanaan
dalam Anggaran Dasar.
Sesuai dengan Anggaran dasar
koperasi, keanggotaan koperasi adalah karyawan PT. Garuda Indonesia dan anak
usahanya. Jumlah anggota koperasi per 31 Desember 2011 adalah 7.871 anggota dan
per Desember 2012 adalah 7.856 Anggota.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Koperasi Karyawan Garuda Indonesia (KOKARGA) menyelenggarakan kegiatan usaha yang berkaitan dengan kegiatan usaha anggota, sebagai berikut :
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Koperasi Karyawan Garuda Indonesia (KOKARGA) menyelenggarakan kegiatan usaha yang berkaitan dengan kegiatan usaha anggota, sebagai berikut :
a.
Menyelenggarakan
usaha jasa rekanan, jasa cleaning service, jasa perjalanan wisata, jasa
angkutan barang, jasa perumahan anggota dan jasa transportasi untuk keperluan
anggota.
b. Menyelenggarakan usaha simpan pinjam
uang kepada anggota yang bersifat konvensional dan/ atau yang berasaskan
syariah.
c.
Mengusahakan
pengadaan barang dan jasa untuk keperluan anggota dan bukan anggota.
d. Mengadakan kerjasama antar koperasi
dengan pihak lain, perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam bidang usaha dan/ atau permodalan yang
saling menguntungkan.
e.
Usaha-usaha
lain yang bermanfaat bagi anggota dan tidak bertentangan dengan peraturan yang
berlaku, ketertiban umum dan kesusilaan.
Ø Keberhasilan
dan pencapaian dari koperasi
o Sebagai koperasi
yang berada di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam hal ini PT
Garuda Indonesia, fungsi dan sekaligus
misi KOKARGA adalah mitra perusahaan dalam memberikan kesejahteraan bagi karyawan dan masyarakat sekitar (corporate social responsibility-CSR). Perusahaan dapat membagi
bebannya ke koperasi dalam menyejahterakan karyawan, seperti kebutuhan perumahan, transportasi,
pendidikan, kesehatan maupun pengadaaan barang perusahaan.
o Dengan visi sebagai koperasi yang terbaik di lingkungan
koperasi-koperasi BUMN, kehadiran KOKARGA selama ini terbukti telah ikut
membantu perusahaan dalam memenuhi berbagai kebutuhan karyawan. Sepanjang dua dasawarsa berkiprah memang tidak mudah bagi KOKARGA
untuk mencapai prestasinya seperti saat ini. Kuncinya adalah konsistensi yang
oleh pengurus koperasi ini ditempatkan sebagai kunci untuk memenuhi pelayanan
yang prima, tulus dan ikhlas untuk segenap anggota. “ Mengurus koperasi itu gak
mudah karena yang kita kelola uangnya
orang banyak, kalau tidak amanah pasti bubar bahkan bisa masuk penjara. Itu
yang saya tekankan kepada teman Pengurus agar konsisten dalam pelayanan,” kata
Ketua KOKARGA Sopyan Iskandar kepada Majalah PELUANG beberapa waktu lalu di
kantornya. Lantaran sikap konsisten itu KOKARGA melewati tahun 2014 dengan
kinerja usaha yang cukup bagus dengan perolehan
SHU sebesar Rp 4,7 miliar atau
naik 32% dibanding tahun lalu. Dengan sukses yang sudah dicapai melalui kerja
keras, transparansi dan demokratisasi anggota itu, KOKARGA agaknya bisa menjadi
contoh bagi pengelolaan koperasi yang
baik di lingkungan BUMN, apalagi sukses yang diraih tidak sekadar wacana tetapi
juga berhasil mendulang usaha dengan aset saat ini mencapai Rp 150 miliar. KOKARGA memang berharap dapat menjadi menjadi pionir dan inspirator gerakan
manajemen bersih yang bebas dari unsur korupsi, sehingga keberadaannya bisa sekaligus alat kontrol bagi manajemen di
lingkungan perusahaan milik negara.
o Sukses mengelola
usaha simpan pinjam, Kokarga bertekad memperluas pasarnya di luar karyawan
Garuda Grup. Targetnya tahun 2015 membuka perwakilan di sejumlah kota besar
seperti Denpasar, Makassar, Surabaya dan Medan.
Unit simpan pinjam masih menjadi leading
sector Koperasi Karyawan Garuda (Kokarga) dalam meningkatkan kinerja usahanya.
Dari sejumlah unit usaha yang dikembangkan, simpan pinjam berkontribusi cukup
signifikan yaitu mampu menyalurankan pinjaman mencapai Rp 101,927 miliar. Yang
menggembirakan penghimpunan dana tidak lagi mengandalkan perbankan yang hanya
Rp 24,422 miliar atau turun 22% dibanding pinjaman bank tahun 2013 sebesar
Rp31,432 miliar. Tingginya partisipasi anggota, kata Ketua Kokarga Sopyan
Iskandar, membuat pengurus berani mengambil langkah ekspansi penyaluran dana di
luar anggota. “Kokarga membutuhkan terobosan usaha yang lebih inovatif, jika
hanya mengandalkan bisnis di lingkungan internal, maka hasilnya hanya itu-itu
saja dan tidak memberi nilai tambah kepada anggota,” ujarnya di sela RAT
Kokarga ke XXIV pada 26 Maret lalu di Sragen, Banten. RAT dibuka oleh Deputi
Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Choriul Djamhari.
Dengan jumlah anggota yang kini mencapai
7.482 orang, dan aset Rp 150,486 miliar, pertumbuhan bisnis Kokarga, lanjut
Sopyan sangat potensial. Menurut dia, tugas pengurus hanya menumbuhkan
partisipasi dan semangat memimpin Kokarga yang militan, setelah itu aspek
permodalan koperasi ini bakal berjalan aman, karena makin mendapat kepercayaan
anggota.
“Koperasi bisa dibilang sukses jika
didukung oleh partisipasi permodalan dari anggotanya sehingga dana pihak luar
tidak lagi dominan. Berbekal dari kepercayaan anggota itulah kami berani
mengambil langkah ekspansif, “ imbuh Sopyan. Namun dia menjelaskan langkah ekspansi
itu masih berada di koridor Garuda Grup, terutama yang terkait dengan karyawan
perusahaan penerbangan dan pihak PT Angkasa Pura.
Selain itu, lanjut Sopyan pihaknya,
terlebih dulu melakukan revitalisasi sistem teknologi informasi, keuangan dan
marketing, sehingga manajemen nantinya tidak ‘kedodoran’ saat menerjemahkan
kebijakan pengurus di lapangan.
Mengacu pada neraca aktivitas Kokarga
tahun buku 2014, kontribusi anggota di sektor simpan pinjam tampak dominan,
simpanan tabungan dan deposito tercatat sebesar Rp 74,865 miliar. Peranan dana
tersebut cukup signifikan dalam memberikan layanan pembiayaan kepada anggota.
Kontribusi terhadap equivalent rate revenue mencapai 1,58% per tahun dibanding
dengan kontribusi dana bank yang hanya 0,38% per tahun. “Jumlah pendapat usaha
simpan pinjam meningkat sebesar 17% dibanding tahun 2013 bahkan naik sebesar
3,4% dari target dalam rencana kerja 2014,” tutur Sopyan lagi.
SUMBER :